'/> Program Gizi Anak Sekolah Dasar Tidak Efektif -->

Info Populer 2022

Program Gizi Anak Sekolah Dasar Tidak Efektif

Program Gizi Anak Sekolah Dasar Tidak Efektif
Program Gizi Anak Sekolah Dasar Tidak Efektif
Program Gizi Anak SD Tidak Efektif Program Gizi Anak SD Tidak Efektif

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan serta memperbaiki gizi bawah umur Indonesia. Salah satu misalnya Kemdikbud telah mencanangkan Program Gizi Anak SD (Progas) pada 3 kabupaten di Nusa Tenggara Timur.

Perhatian Pemerintah Pusat kepada wilayah Nusa Tenggara Timur sangat besar melalui banyak sekali terobosan. Salah satunya pencanangan jadwal Gizi Anak SD (Progas) untuk anak SD di Kabupaten Manggarai barat, Belu dan Timur Tengah Selatan.

Progas ini menjadi satu aksesori jadwal anak dan merupakan satu motivasi untuk perkenalkan kepada kita yang tidak terbiasa dengan sarapan pagi alasannya itu sangat penting khususnya untuk generasi muda bangsa yang berada Nusa Tenggara Timur. Kepedulian menyerupai ini mau membangunkan rasa sadar kita bahwa makan pagi itu tidak harus menjadi sesuatu kebutuhan untuk bawah umur biar mempunyai semangat dan kemampuan.

Baca: Anak Perlu Sarapan Sebelum Belajar di Sekolah

Progas ini untuk meningkatkan gizi bawah umur yang selama ini kurang sarapan pagi. Dengan demikian, bawah umur lebih besar lengan berkuasa dan mencar ilmu lebih giat. Kita harapkan pencanangan ini sanggup terealisasi dengan baik dan pertanggungjawaban lebih baik, sehingga di tahun mendatang bisa menyeluruh di wilayah Indonesia.

Jika dipahami, tujuan progas sangatlah bermanfaat bagi bawah umur di Nusa Tenggara Timur. Namun disisi Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Pengelolaannya masih belum efektif. Apalagi rencana pencairan di awal januari 2017 kemarin ternnyata Dana yang masuk pada pertengahan tahun 2017.

Dan ini sangat mengganggu kesibukan KBM guru dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan belanja sekolah (RKAS) Progas. Apalagi Pemerintah menekankan biar Dana Progas semaksimal mungkin di habisi dalam tahun 2017 ini.

Dan pada tahap pelaksanaan kegiatan Progas tentu mengganggu acara guru dan siswa dalam proses mencar ilmu mengajar, ini terbukti dengan jadwal sarapan anak anak adalah 15 menit sebelum istirahat pertama. Timbul pertanyaan “ Apakah sarapan itu matang sempurna waktu yang jadwal masaknua Pkl 08.00 pagi sedangkan Istirahat pertama Pkl 09.00. Ketika sarapan itu dimakan pada pkl 11.00 apakah itu disebut sarapan?

Bukan hanya itu, Para guru sibuk dengan banyak SPJ yang nota bene bukan Jurusan Akuntansi melainkan Guru Kelas yang mengetahui sepintas perihal akuntansi pengelolaan keuangan.

Dan Kegiatan Progas 4 kali dalam seminggu, para guru dan beberapa pihak orang bau tanah yang nota bene akuntasinya kurang memadai sibuk dengan memasak, belum dihitung berapa usang kuliner itu matang.

Oleh alasannya itu dibutuhkan kepada Pemerintah Pusat di Bidang Pendidikan SD untuk diadakan Pelatihan Pengeloaan Keuangan Progas hingga pada tahapan pelaporan, bukan hanya sekedar klarifikasi singkat pada Juknis yang sudah Peroleh. Dan Pembayaran Pajak atas Penggunaan dana tersebut harus dijelaskan secara terinci untuk wilayah Nusa Tenggara Timur yang berada di wilayah yang terislir dalam memperoleh informasi.

*) Ditulis oleh FLORIANUS JONI, S. Pd. Guru Honorer SD Negeri Bambor, Manggarai Barat, NTT
Advertisement

Iklan Sidebar