Perkembangan elektronik dijaman ini semakin maju, dan penggunaan konsumen terhadap barang-barang elektronik juga semakin meningkat. Tidak heran bila sampah elektronik (E WASTE) juga semakin meningkat. Hal ini didorong oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat sehingga masyarakat meninggalkan barang elektronik yang fiturnya tidak berlaku lagi.
Dampak dari sampah elektronik sangan berbahaya bagi kesehatan dan pencemaran lingkungan. Untuk itu bila tidak diolah secara baik tentu sangat merugikan.
Limbah elektronik merupakan golongan sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya)
Lalu apa dampak kesehatan yang akan terjadi bila sampah elektronik tidak di kelola dengan baik?
E-waste berbahaya sebab Beberapa limbah B3, antara lain;
PCBs: banyak dipakai pada materi plastik, perekat, trafo, kapasitor, sistem hidrolis, ballast lampu, dan peralatan elektronik lainnya.
Risiko: persisten di lingkungan, gampang terakumulasi dalam jaringan lemak insan dan hewan. Mengganggu sistem pencernaan dan bersifat karsinogenik.
Arsenik: dipakai dalam industri elektronik, di antaranya pembuatan transistor, semikonduktor, gelas, tekstil, keramik, lem sampai materi peledak.
Risiko: mengakibatkan gangguan metabolisme di dalam badan insan dan hewan, mengakibatkan keracunan bahkan kematian.
Kadmium: dipakai untuk pelapisan logam, terutama baja, besi dan tembaga. Juga dalam pembuatan baterai dan plastik.
Risiko: bila terisap bersifat iritatif. Dalam jangka waktu usang mengakibatkan dampak keracunan, gangguan pada sistem organ dalam badan insan dan hewan
Tentu hal tersebut juga menciptakan saya sendiri pun sebagai teknisi menghawatirkan terhadap kesehatan diri saya sebab setiap hari bergelut dengan sampah elektronik.
Ketika sudah tahu betapa berbahayanya sampah elektronik kini saya lebih menjaga kesehatan dengan cara
Memakai masker, basuh tangan sebelum makan, menjaga kebersihan bengkel dan menyimpan sampah elektronik di daerah yang kondusif dari jangkauan anak-anak.
Mari kita menjaga lingkungan kita dari ancaman sampah elektronik dengan tidak membuang sampah e-waste di alam sekitar. Menyimpan untuk sementara waktu ditempat yang kondusif untuk dijual ke pengolah sampah elektronik supaya di daur ulang. Tentu setidaknya mengurangi dampak lingkungan dan lebih ekonomis.
Sumber: http://ylki.or.id/2012/09/kandungan-berbahaya-dalam-e-waste/