'/> Kemendikbud Minta Guru Salahkan Pr Ditegur -->

Info Populer 2022

Kemendikbud Minta Guru Salahkan Pr Ditegur

Kemendikbud Minta Guru Salahkan Pr Ditegur
Kemendikbud Minta Guru Salahkan Pr Ditegur
Kemendikbud minta Disdik tegur guru salahkan PR Matematika siswa Kemendikbud Minta Guru Salahkan PR Ditegur
Kemendikbud minta Dinas Pendidikan menegur guru yang salahkan PR Matematika siswa (foto via merdeka)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ikut angkat bicara perihal perkara adanya siswa kelas 2 SD yang pekerjaan rumah (PR) Matematika-nya hanya menerima nilai 20 meski berdasarkan abang yang mengajarinya jawabannya benar.

Foto soal PR Matematika itu diunggah di Facebook dan menerima banyak sekali reaksi. Ada yang oke meski terbalik yang terpenting jikalau dijumlah kesudahannya sama. Namun ada juga yang menganggap nilai yang diberikan guru sudah tepat.

Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad, menilai guru agaknya kurang memahami perihal dua aspek penilaian dalam Kurikulum 2013. Pada kurikulum gres itu siswa harus diajarkan kemampuan dan penalaran. Untuk perkara di atas, sebetulnya siswa memakai nalarnya.

Ibnu mengatakan, dalam perkara di atas, guru menawarkan soal 4+4+4+4+4+4=...x...=.... Menurutnya, untuk menuntaskan soal itu siswa berhak menjawab sesuai penalarannya yang menurutnya mendekati tanggapan yang dimaksud.

Bisa saja si siswa menawarkan tanggapan sesuai penalarannya, ialah 4x6 atau 6x4. Itu tidak salah, sebab dalam daypikir tidak harus menawarkan satu jawaban. Jika ia penalarannya mengasosiasikan 4x6 bisa benar, 6x4 juga benar

Menurutnya guru yang telah menerima pelatihan Kurikulum 2013 bisa mengimplementasikan evaluasi Kurikulum 2013 dengan baik pada siswa. Humas Kemendikbud ini segera mengingatkan pihak Dinas Pendidikan terkait untuk menindaklanjuti perkara ini.

"Seharusnya tidak terjadi itu, tidak demam isu lagi guru yang tidak sesuai dengan pikirannya kemudian dianggap salah. Itukan kebijaksanaan dia, harusnya penalarannya dihargai gurunya, selama masih masuk kebijaksanaan boleh dong, kecuali kesudahannya menjadi kurang," kata Ibnu yang kutip dari merdeka.com (24/09/2014).
Advertisement

Iklan Sidebar